Rubrik Power of Mind Radar Bali : Flamingo Era, Fase Perjuangan Wanita menjadi Ibu
Edisi Minggu, 27 Juli 2025
Ditulis Oleh :
Santy Sastra (@santysastra)
Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI
Indonesia's Mindset Motivator
"FLAMINGO Era" adalah istilah yang menggambarkan fase dalam kehidupan seorang wanita, terutama seorang ibu, di mana ia mengalami perubahan signifikan dalam dirinya, baik secara fisik maupun emosional, akibat dedikasinya dalam merawat anak.
Istilah ini terinspirasi dari burung flamingo yang kehilangan warna merah mudanya saat membesarkan anak, namun mendapatkan kembali warna aslinya saat anaknya mulai mandiri.
Flamingo adalah spesies burung berkaki panjang yang hidup berkelompok dengan warna merah muda yang cantik, namun keindahannya dapat hilang saat flamingo membesarkan anak. Warnanya memudar menjadi putih bahkan abu-abu karena intens menyusui anaknya.
Lalu ketika anaknya mulai mandiri, flamingo akan mendapatkan kembali warna aslinya. Fase ini disebut Flamingo Era.
Selama fase itu, tak jarang wanita mengalami perubahan signifikan pada dirinya tanpa mereka sadari, baik secara fisik maupun emosional. Bahkan ada kalanya flamingo era ini menjadi berat untuk diterima oleh banyak perempuan karena merasa telah kehilangan jati dirinya.
Flamingo era bukan tentang kehilangan kecantikannya, tapi lebih kepada prioritas, pengorbanan dan kasih sayang untuk buah hatinya.
Orang-orang dalam Flamingo Era mendorong pentingnya mencintai diri sendiri, menerima kekurangan, dan menetapkan batasan. "Aku penting. Aku berharga," adalah pesan yang ingin disampaikan.
Di era ini, banyak yang mulai memilih untuk hanya berada di lingkungan yang suportif. Tidak lagi takut untuk “cut off” orang-orang yang toksik dari hidup mereka.
Hidup tidak harus terburu-buru. Flamingo Era mengajak kita untuk menikmati hal-hal kecil dalam hidup: minum kopi pagi di teras, membaca buku, atau sekadar menikmati waktu sendiri.
Flamingo Era muncul sebagai bentuk respons terhadap tekanan hidup modern. Setelah melewati masa pandemi dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, banyak orang mulai memprioritaskan hidup yang lebih meaningful.
Gaya hidup ini memberikan ruang untuk istirahat dari hustle culture, adalah sebuah gaya hidup atau budaya yang menekankan bekerja keras secara terus-menerus, seringkali tanpa batasan waktu dan mengabaikan kesehatan serta kehidupan pribadi, demi mencapai kesuksesan., dan menggantinya dengan intentional living, adalah tentang membuat pilihan sadar dan aktif untuk menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai dan keyakinan pribadi. Ini melibatkan kesadaran diri, refleksi, dan tindakan yang selaras dengan apa yang benar-benar penting bagi individu, daripada hanya mengikuti arus atau kebiasaan.
Flamingo era bukanlah akhir, melainkan transisi sebuah masa untuk berkorban, namun juga waktu yang membuka ruang bagi kebangkitan dan rediscovery atas diri sendiri.
Fase ini mengajarkan bahwa kehilangan sementara atas "warna diri" bukan berarti hilangnya nilai dan makna hidup. Justru dari proses itulah tumbuh kekuatan baru, perspektif yang lebih dalam, dan penghargaan atas diri yang lebih utuh.
Dapat disimpulkan bahwa apa itu Flamingo era adalah fase di mana seorang wanita menjadi ibu.