Rubrik Power of Mind Radar Bali : Waspadai, Rasa Takut yang Bisa Jadi Pembunuh

2 - Waspadai Rasa Takut Yang Bisa Jadi Pembunuh - Rubrik Power of Mind - Santy Sastra - Radar Bali - Jawa Pos - Santy Sastra Public Speaking

Rubrik Power of Mind Radar Bali : Waspadai, Rasa Takut yang Bisa Jadi Pembunuh

Edisi 11 Juli 2021


Ditulis Oleh :

Santy Sastra (@santysastra)

Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI

Indonesia's Mindset Motivator


TAKUT  adalah salah satu jenis emosi manusia yang paling dasar dan kuat. Emosi ini bisa sangat melumpuhkan, tetapi juga berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia. 

Faktanya, ketakutan dibutuhkan untuk melindungi setiap orang. Perasaan ini membuat manusia waspada terhadap situasi yang dianggap bahaya dan mempersiapkan  untuk menghadapinya.

Ini bisa berupa peristiwa fisik yang darurat, seperti terjebak dalam kebakaran, berada di tebing jurang, dan sebagainya. Namun, ini  bisa datang dari  kondisi yang tidak mengancam nyawa, seperti ujian, berbicara di depan umum, kencan pertama kali, menonton film horor atau menghadiri pesta.

Ketakutan yang dirasakan merupakan respons alami tubuh yang normal dan wajar. Bisa memunculkan berbagai perubahan pada fisik dan mental, mulai dari ringan maupun sedang.

Rasa ini bisa tidak rasional dan intens sehingga  dapat mengganggu kebahagiaan dan kenyamanan, dan berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari. Ketakutan yang dialami bisa menjadi gejala dari gangguan mental tertentu, seperti serangan panik, fobia atau gangguan stres pascatrauma, terutama dalam kondisi pandemi  seperti sekarang.

Rasa takut,  dapat berbahaya bagi kesehatan jika berkepanjangan atau ekstrem. Namun, perasaan ini juga bisa bermanfaat, untuk meningkatkan kesadaran dan mempertajam pemikiran.

Bila ketakutan melanda, berpikir tidak bisa jernih. Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah beristirahat dan meluangkan waktu untuk menenangkan diri secara fisik. Alihkan perhatian  dengan melakukan aktivitas  yang membuat rileks.

Bernapaslah  dengan teratur.  Jika  jantung mulai berdetak lebih cepat atau  tersengal-sengal, sebaiknya tidak melawannya.

Lebih baik, letakkan telapak tangan di atas perut dan bernapas secara perlahan dan dalam. Hal semikian dapat membantu menenangkan pikiran dan membuat terbiasa menghadapi ketakutan.

Hadapi ketakutan dengan menghindari pemicunya  hanya membuat  semakin tinggi rasa takut itu menggelayuti.  Hadapi pemicu ketakutan  agar perasaan yang tidak diinginkan  memudar. Misalnya, jika tidak berani terbang naik pesawat, jangan pernah menghindarinya. Cobalah menaiki pesawat kembali pada kesempatan berikutnya hingga rasa tersebut memudar.

Kekuatan pikiran juga  bisa menyembuhkan ketakutan. Caranya mudah,  pejamkan mata dan pikirkan hal-hal yang positif. Membayangkan aktivitas atau tempat yang membuat senang, bisa membuat perasaan lebih rileks

Bercerita kepada orang lain dapat membantu menghilangkan rasa takut. Ceritakanlah kepada orang yang memang layak, bukan orang yang justru membuat galau.

Cara lain bisa dicoba adalah, menghadiahi diri sendiri,  memanjakan dengan hal-hal yang disenangi seperti membeli buku, makan di restoran, atau hadiah kecil lainnya.

Mencari cara yang sehat untuk menghilangkan rasa takut adalah dengan menghindari konsumsi alkohol berlebihan atau merokok, karena dapat merusak kesehatan tubuh  dan membuat perasaan lebih takut. Sebaliknya, terapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat dan bergizi dan rutin berolahraga.

Bila rasa ini tak kunjung hilang atau justru semakin parah, konsultasikan ke Hipnoterapis yang dipercaya, karena sakit psikis jauh lebih berbahaya dari sakit fisik.  (***)