Rubrik Power of Mind Radar Bali : Mengatasi Sakit Hati dengan Hipnoterapi

3 - Mengatasi Sakit Hati Dengan Hipnoterapi - Rubrik Power of Mind - Santy Sastra - Radar Bali - Jawa Pos - Santy Sastra Public Speaking




Rubrik Power of Mind Radar Bali : Mengatasi Sakit Hati dengan Hipnoterapi


Edisi Minggu, 17 Oktober 2021


Ditulis Oleh :

Santy Sastra (@santysastra)

Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI

Indonesia's Mindset Motivator


DALAM  hidup pasti pernah mengalami sakit hati akibat perbuatan orang lain.  Entah dalam pertemanan, pekerjaan atau percintaan, kadang terjadi pengkhianatan.  Meninggalkan  sakit hati, kecewa, dendam  membekas bagai luka yang sulit mengering.

Umumnya sakit hati  terjadi dalam dunia percintaan. Karena cinta bertepuk sebelah tangan,  kecewa karena ditinggal atau karena diselingkuhi.

Ada yang mudah bisa move on, ada juga yang  sulit melupakan  dikarenakan  pikiran bawah sadar  tidak bisa segera beralih dari kejadian lama. 

Rasa tidak terima, tidak puas jika tidak membalas, ingin sang pengkhianat merasakan hal yang sama atau bahkan lebih sakit lagi.

Masih tersisa rasa cinta, tidak mau melepas orang itu dan berharap si pengkhianat sadar kemudian kembali ke pelukannya.

Justru kerugian  lebih banyak didapat, selain tidak bisa membuka diri untuk hubungan baru, sakit hati yang dipendam dapat menggerogoti tubuh, hingga akhirnya tubuhnya digerogoti kanker.

Pola makan atau pola hidup  seringkali dijadikan kambing hitam munculnya penyakit kronis, padahal 90 persen penyakit fisik berasal dari faktor psikis.

Bukan perbuatan mereka yang membuat diri kecewa, karena sebetulnya tidak ada seorangpun yang bisa menyakiti  kecuali diri sendiri  memutuskan untuk mau menjadi  korban yang tersakiti.

Sebagai manusia wajar memiliki emosi marah atau sedih, tetapi  harus bisa dikendalikan  dan tidak dilampiaskan dengan cara yang tidak aman.

Ada saatnya  harus dilepaskan emosi  yang terpendam dengan cara yang aman, misalnya dengan bicara kepada orang yang bisa  dipercaya dan yang mau mendengarkan. 

Mengungkapkan perasaan jauh lebih melegakan dibandingkan jika dipendam sendiri. Jika ragu membicarakannya pada teman,  bisa tulis dan ungkapkan perasaan. 

Tuliskan semua kesedihan dan kemarahan sampai puas, setelah itu  bisa robek atau bakar kertasnya.

Dibutuhkan  waktu untuk bisa menerima kenyataan, tetapi meskipun begitu tetaplah niatkan membuka diri untuk hal dan orang baru. 

Jika  pernah mengalami trauma akibat pengkhianatan,  sangatlah wajar bila tidak mudah  langsung membuka diri, karena prasangka buruk  takut dikhianati lagi. 

Harus paham  bahwa prasangka  adalah doa, sehingga jangan sampai  menarik kejadian yang sama, yakinkan layak mendapat  pengganti yang lebih baik.

Seseorang yang  merasa trauma dan tidak mampu melepaskan kejadian yang  menyakitka,   butuh bantuan Hipnoterapis.

Hipnoterapi solusinya, digunakan sebagai cara cepat move on, khususnya bagi  yang mengalami kesulitan untuk lepas dari trauma masa lalu.

Hipnoterapi tidak  membuat lupa  pengalaman yang menyakitkan,  tetapi pikiran  diinstall ulang agar  dapat melihat peristiwa menyakitkan tersebut dari sudut pandang baru, yang bisa membuat lebih  bersyukur pernah mengalaminya sebagai pembelajaran berharga dalam hidup. (***)