Rubrik Power of Mind Radar Bali : Memaafkan, Ciptakan Kebahagiaan dan Kesehatan Diri
Edisi Minggu, 30 Januari 2022
Ditulis Oleh :
Santy Sastra (@santysastra)
Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI
Indonesia's Mindset Motivator
SETIAP manusia pasti pernah melakukan kesalahan dalam hidup. Kzrena pernah melakukan kesalahan, harus belajar memaafkan kepada siapapun yang pernah melakukan kesalahan.
Memaafkan orang yang pernah berbuat salah membuat terbebas dari beban dosa di dunia dan akhirat. Dan bagi yang memaafkan mendapat balasan berlimpah berupa rahmat dan pertolongan Tuhan.
Memaafkan tidak hanya membuat orang senang dan bahagia, tapi juga berdampak baik bagi kesehatan, terhindar dari penyakit jantung, darah tinggi, stroke, stress, dan depresi.
Setiap orang pasti pernah memiliki pengalaman sulit memaafkan seseorang atau peristiwa dimasa lalu yang amat melukai hati. Sehingga membuat sulit memaafkan orang lain ataupun dirinya sendiri.
Memaafkan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meski bisa memberi maaf dengan mudah kepada orang lain yang telah menyakiti, tapi lebih banyak yang sulit memberi maaf karena sesuatu hal.
Kesulitan memafkan karena perasaan marah, dendam, kesal, geram dan kecewa hingga putus asa. Perasaan tersebut memang wajar, hingga tidak bisa memaafkan yang telah menyakiti. Namun, hal tersebut tidak akan terjadi jika seseorang tahu manfaat dari memaafkan.
Amarah yang tersimpan dalam diri seseorang bagaikan racun yang merusak hati dan pikiran sendiri. Sebenarnya menganiaya diri, karena yang menyakiti hanya sesaat, tetapi disimpan di hati. Hal itu bisa membuat hidup menjadi tidak nyaman dan menghambat masa depan.
Semakin besar kemarahan atau perasaan kecewa terhadap seseorang, semakin sulit untuk bisa memaafkan orang tersebut. Termasuk perasaan diperlakukan tidak adil, melewati batas toleransi dan sebagainya.
Ketidakmampuan memaafkan membuat seseorang tetap berada di masa lalu, berfokus pada hal yang tidak dapat diubah. Mengingat sesuatu di masa lalu tidak hanya sia-sia tetapi juga tidak sehat.
Memaafkan mendatangkan kesehatan jiwa dan raga, sangat erat kaitannya dengan kebahagiaan. Kondisi fisik dengan jiwa yang sehat jauh lebih baik dan mengurangi resiko penyakit terutama psikosomatis (kondisi penyakit fisik, dikarenakan oleh kondisi psikologis misalnya pikiran dan stress).
Belajarlah memaafkan orang yang telah menyakiti. Dengan begitu telah membebaskan diri dari penjara karena perasaan amarah dan dendam.
Lakukanlah forgiveness terapy yang dapat membantu jadi seorang pemaaf. Jauh lebih baik bermanfaat bagi diri secara utuh. Semoga. (***)