Rubrik Power of Mind Radar Bali : Atasi Perasaan Sensitif, Hidup Lebih Tenang

4 -Atasi Perasaan Sensitif, Hidup Lebih Tenang - Rubrik Power of Mind - Santy Sastra - Radar Bali - Jawa Pos - Santy Sastra Public Speaking


Rubrik Power of Mind Radar Bali : Atasi Perasaan Sensitif, Hidup Lebih Tenang

Edisi Minggu, 25 Desember 2022


Ditulis Oleh :

Santy Sastra (@santysastra)

Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI

Indonesia's Mindset Motivator


PERASAAN dan emosi yang dirasakan setiap orang berbeda-beda. Ada yang acuh tetapi ada pula orang yang memiliki perasaan yang lebih sensitif.

Orang yang lebih sensitif cenderung mudah tersinggung bahkan memikirkan perkataan atau tindakan orang lain secara berlebihan.

Dilansir dari Psychology Today, orang dengan sensitivitas tinggi memiliki otak yang sedikit berbeda dan mudah terpicu oleh rangsangan dari luar.

Bentuk rangsangan tersebut tidak selamanya bersifat emosional, tetapi juga dapat berupa informasi sensorik. Hal ini membuatnya jauh lebih sensitif terhadap suara, cahaya, bahkan bau.

Otak orang yang sensitif memiliki insula yang sangat aktif. Insula merupakan bagian otak yang berkaitan dengan persepsi terhadap hal-hal di sekitar.

Tidak heran jika karakteristik ini banyak ditemukan pada seniman dan penulis karena berkaitan erat dengan kreativitas serta rasa empati yang tinggi.

Orang yang terlalu sensitif rentan mengalami masalah mental karena mereka sering kali kewalahan dengan perasaan mereka sendiri.

Hal ini berkaitan dengan hasil penelitian dalam Personality and Individual Difference pada tahun 2014.

Terkadang, memiliki perasaan yang lebih sensitif dari orang lain dapat menguntungkan dalam beberapa hal. Misalnya, mempunyai perasaan empati serta toleransi yang tinggi.

Namun, hal ini juga lebih mudah mengalami stres, yang dapat muncul dari konflik dengan teman, kritik dari atasan di tempat kerja, bahkan ekspektasi tinggi dari anggota keluarga juga dapat memicu stres.

Kondisi ini dapat dihadapi dan diatasi dengan melakukan beberapa langkah. untuk mengatasi perasaan yang sensitive.

Langkah awal yang paling penting dimulai dari diri  sendiri. Cobalah untuk mengenali perasaan apa yang sedang dirasakan ketika suatu masalah, konflik, atau pemicu stres apapun muncul.

Setelah menemukan kata yang paling menggambarkan emosi, lanjutkan ke cara berikutnya untuk mengatasi emosi akibat perasaan sensitif itu.

Misalnya,  merasa marah dan kecewa setelah mengobrol dengan teman. Perasaan marah dan sedih tersebut muncul akibat perkataan teman yang menyinggung.

Mengenali dan menamai jenis emosi yang dirasakan, serta memahami apa pemicunya, dapat membantu mengambil langkah selanjutnya untuk mengatasi emosi yang dialami.

Hal yang sering dilakukan oleh orang-orang sensitif adalah mengkritik perasaannya sendiri.

Contohnya, ketika mereka dihadapkan oleh suatu masalah, mereka akan berkata, “seharusnya aku tidak perlu merasa sesedih atau semarah ini.

Memiliki sifat sensitif,  merupakan bawaan genetik yang membentuk diri . Dengan pengelolaan emosi, bahkan bisa menjadikan sifat ini sebagai suatu kelebihan. (*)