Rubrik Power of Mind Radar Bali : Kelola Emosional Detox dengan Kesadaran Penuh

4 -kelola emosional dengan detox dengan kesadaran penuh - Rubrik Power of Mind - Santy Sastra - Radar Bali - Jawa Pos - Santy Sastra Public Speaking


Rubrik Power of Mind Radar Bali : Kelola Emosional Detox dengan Kesadaran Penuh

Edisi Minggu, 26 Februari 2023


Ditulis Oleh :

Santy Sastra (@santysastra)

Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI

Indonesia's Mindset Motivator


Emotional detox atau detoksifikasi emosional merupakan upaya untuk menghilangkan emosi yang mengganggu untuk menjaga kesehatan mental dan kesehatan secara keseluruhan tetap baik

Menjadi salah satu cara untuk mengelola berbagai kondisi dan gangguan mental menjadi lebih baik. Mulai dari kondisi stres, kelelahan, gangguan kecemasan, hingga trauma masa kecil.

Jika tidak dikelola dengan baik, tentu  kondisi tersebut dapat memberikan dampak buruk hingga dapat mengganggu aktivitas dan produktivitas keseharian.

Melakukan emotional detox yang dapat dilakukan dengan menyadari bahwa sedang mengalami kondisi stres yang menyebabkan ketidaknyamanan dan ketegangan emosional.

Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang, hindari konsumsi berbagai makanan olahan yang tidak sehat, termasuk soda.

Rutin melakukan olahraga untuk menggerakkan tubuh lebih banyak, menuliskan apa saja yang muncul dalam pikiran kemudian identifikasi beberapa hal yang menjadi pemicu kondisi stres.

Analisis kapan hal itu muncul, siapa atau apa yang menyebabkannya, mengapa itu penting, dari mana asalnya, dan bagaimana cara terbaik untuk mengatasinya.

Mempraktikkan mindfulness, yaitu upaya untuk menyatukan kondisi tubuh dan pikiran pada saat itu juga. Berikan perhatian secara penuh pada setiap pekerjaan yang sedang dilakukan

Jika media sosial salah satu pemicu stresnya, maka batasi penggunaannya dan pastikan  hanya mengunjungi situs atau halaman yang memberi ketenangan dan kedamaian.

Berhenti dari kebiasaan mengeluh, sebaiknya kenali berbagai pengalaman dan perasaan yang tidak nyaman kemudian lepaskan.

Pilih orang-orang dalam hidup  yang nyaman untuk menjadi tempat bercerita, jangan ragu untuk menjangkau dan meminta bantuan mereka jika dibutuhkan.

Berikan maaf pada diri sendiri dan orang lain. Bahwa setiap orang selalu mempunyai kesalahan baik orang-orang di sekitar maupun diri  sendiri.

Kelilingi diri  dengan orang  yang suportif dan positif. Hal ini dapat membantu untuk membangun kondisi yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

Mulai kebiasaan untuk menuliskan hal yang disyukuri setiap hari untuk membantu pikiran tetap positif.

Antisipasi sikap pengulangan yang akan terjadi, sadari terlebih dahulu kemudian identifikasi hal apa yang membuat diri mengulangi hal tersebut, kemudian lakukan cara yang cocok untuk mencegah kemungkinan terulang kembali.

Minta bantuan keluarga, teman, atau hipnoterapis untuk memelihara dan membantu  mengatasi emosi yang mungkin muncul. (*)