Rubrik Power of Mind Radar Bali : Hobi Terlambat , Kebiasaan Buruk

3 - Hobi terlambat, kebiasaan Buruk - Rubrik Power of Mind - Santy Sastra - Radar Bali - Jawa Pos - Santy Sastra Public Speaking


Rubrik Power of Mind Radar Bali : Hobi Terlambat , Kebiasaan Buruk

Edisi Minggu, 25 Februari 2024


Ditulis Oleh :

Santy Sastra (@santysastra)

Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI

Indonesia's Mindset Motivator


KEBIASAAN  buruk ini dapat membuat citra seseorang menjadi negatif dan kurang profesional. Psikologi  menjelaskan mengapa kebiasaan buruk ini terus melekat pada diri seseorang.

Sebuah penelitian menunjukkan, karyawan yang melakukan banyak pekerjaan sekaligus (multitasking) cenderung sering datang terlambat ke kantor dibanding mereka yang fokus pada satu aktivitas di satu waktu. Siasati dengan membuat pengingat di ponsel atau laptop yang akan memberi alarm paling tidak 15 menit sebelum meeting atau janji temu lainnya.

Orang yang selalu terlambat biasanya mengalami gangguan dalam persepsi waktu. Misalnya saja malah sibuk membaca lini masa di media sosial padahal pada saat yang sama seharusnya sudah siap meninggalkan rumah untuk ke kantor.

Kepribadian orang yang punya hobi terlambat biasanya cenderung meremehkan waktu. Pada umumnya mereka yang berkepribadian yang cenderung santai memang sering "ngaret".

Memang tak ada yang salah dengan sikap santai dan tak suka terburu-buru, tetapi penting juga untuk memperhatikan perasaan orang lain yang menunggu. Cobalah menambahkan beberapa menit dalam estimasi waktu.

Tidak sedikit orang yang menganggap dirinya punya banyak waktu. Itu sebabnya, ada beberapa orang yang selalu telat ketika mengerjakan tugas atau terlambat hadir dalam suatu acara.

Pada akhirnya, orang tersebut sering kali telat dan tak bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline.

Perilaku ini juga bisa disebabkan oleh orang yang sudah memiliki mindset bahwa dirinya baru bisa aktif secara maksimal ketika berada di dalam kondisi terdesak

Karena sulit menolak, mereka jadi menyetujui semua permintaan dari banyak pihak. Akibatnya, terjadilah keterlambatan saat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan.

Jika sikap ini terus dibiarkan, maka bukan tidak mungkin  dianggap sebagai orang yang tidak berkompeten dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Dalam jangka panjang, dapat sulit mendapatkan pekerjaan atau dianggap terlalu meremehkan waktu. Oleh karena itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi tidsoptimist, seperti:

Artinya,  harus paham mengenai konsekuensi yang terjadi ketika terlambat menyelesaikan tugas. Ingat juga, berapa banyak kerugian yang dapat terjadi ketika  menganggap semua pekerjaan bisa diselesaikan dengan santai.

Pikirkan juga dampak kepada diri sendiri di masa depan.  bisa mengalami kecemasan, menyalahkan diri sendiri, dan tidak termotivasi untuk bekerja lagi.

Dengan menyadari, itu membuat diri akan memprioritaskannya dan bersungguh-sungguh dalam melakukannya.

Pikirkan juga reward yang mungkin di dapat ketika berhasil menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.

Meremehkan waktu yang  dimiliki sekarang bisa berdampak buruk di masa yang akan datang. Jadi, jangan lagi bersantai-santai dan meremehkan waktu yang dimiliki.