Rubrik Power of Mind Radar Bali : Self Diagnosis Penyebab Cemas

4 - Self Diagnosis Penyebab Cemas - Rubrik Power of Mind - Santy Sastra - Radar Bali - Jawa Pos - Santy Sastra Public Speaking



Rubrik Power of Mind Radar Bali : Self Diagnosis Penyebab Cemas

Edisi Minggu, 28 April 2024


Ditulis Oleh :

Santy Sastra (@santysastra)

Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI

Indonesia's Mindset Motivator


SELF Diagnosis adalah asumsi yang menyatakan bahwa seseorang terkena suatu penyakit berdasarkan pengetahuannya sendiri. Self-diagnosis sangat membahayakan kesehatan seseorang apabila salah dalam mengambil metode pengobatan dan mengonsumsi obat yang salah. Selain membahayakan kesehatan, Self-diagnosis juga dapat mempengaruhi kesehatan mental yang menyebabkan kecemasan berlebihan.

Dampak Self-diagnosis sangat buruk terhadap kesehatan mental, yaitu meningkatkan kecemasan yang berlebihan dan memicu rasa depresi. Seperti: khawatir karena sering merasa sakit kepala dan sering merasa lelah, lalu mencari informasi sakit kepala tersebut di internet.

Berdasarkan hasil pencarian menunjukkan gejala tersebut merupakan tanda  terkena penyakit lainnya yang lebih parah. Saat itu juga  sangat cemas dan stress sampai hidup selalu diselimuti oleh rasa takut yang mengganggu kesehatan mental.

Untuk melakukan pencegahan terhadap Self-diagnosis adalah saat merasa ada yang salah dengan diri , maka dianjurkan untuk segera meminta bantuan ke tenaga ahli medis agar mendapatkan penanganan yang tepat. 

Self-diagnosis merupakan diagnosis terhadap suatu penyakit berdasarkan pengetahuan yang seseorang miliki atau sumber tidak kredibel yang seseorang dapatkan secara mandiri, misalnya informasi yang tersebar luas di internet.

Self-diagnosis dapat terjadi karena banyaknya informasi yang tidak berdasarkan bukti dan riset ilmiah yang tersebar di internet, kekhawatiran melakukan pemeriksaan dan konsultasi kepada profesional, adanya rasa ingin tahu, dan adanya tren romantisme terhadap kesehatan mental di tengah generasi muda.

Media sosial memiliki peran besar dalam permasalahan tersebut. Adanya konten mengenai self-diagnosis yang sedang tren dan mudah diakses dapat mendorong orang lain untuk melakukan self-diagnosis juga.

Self-diagnosis dapat menyebabkan misdiagnosis atau kesalahan dalam mendiagnosis penyakit. Misdiagnosis dapat meningkatkan keparahan penyakit dan timbulnya penyakit lain yang tidak dapat dihindari karena penanganan yang tidak tepat. Selain itu, gejala suatu penyakit antar individu juga berbeda-beda sehingga tidak boleh membanding gejala penyakit yang dialami dengan orang lain.

Self-diagnosis yang terus menerus dilakukan tanpa pernah mengkonsultasikannya pada profesional yang berkompeten akan berpengaruh pada terganggunya kesehatan mental orang itu sendiri. Peningkatan pikiran yang semakin negatif dan berlebihan dapat memicu terjadinya kecemasan pada diri.

Peningkatan pikiran yang semakin negatif dan berlebihan dapat memicu terjadinya kecemasan pada diri, berpengaruh juga pada perilaku sehari-hari bahkan ditakutkan terjadi upaya menyakiti diri sendiri atau self-harm.

Jika sedang memiliki masalah, carilah bantuan orang terdekat untuk bercerita, setidaknya mampu membuat diri menjadi lebih lega karena didengarkan. Apabila kecemasan atau ketakutan terhadap prasangka yang berlebihan tidak dapat di kontrol, datanglah ke hipnoterapis yang dipercaya.