Rubrik Power of Mind Radar Bali : Teori "Emotional Bank Account"

Rubrik Power of Mind Radar Bali : Teori "Emotional Bank Account"


Rubrik Power of Mind Radar Bali : Teori "Emotional Bank Account"

Edisi Minggu, 20 Juli 2025


Ditulis Oleh :

Santy Sastra (@santysastra)

Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI

Indonesia's Mindset Motivator


REKENING Bank Emosional (Emotional Bank Account/EBA) adalah sebuah metafora yang menggambarkan tingkat kepercayaan dan keamanan dalam suatu hubungan.

Konsep ini, yang diperkenalkan oleh Stephen Covey dalam bukunya "The 7 Habits of Highly Effective People," mengibaratkan hubungan seperti rekening bank. Kita membuat "deposit" (tindakan positif yang membangun kepercayaan) dan "penarikan" (tindakan negatif yang mengurangi kepercayaan) dalam hubungan tersebut.

Dengan memahami dan menerapkan konsep rekening bank emosional, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat, lebih sehat, dan lebih bahagia.

Idenya mirip dengan rekening bank keuangan tempat kita melakukan penarikan dan penyetoran. Demikian pula, rekening bank emosional bertambah dan berkurang sesuai dengan jumlah yang kita masukkan dan keluarkan, tetapi alih-alih uang, rekening tersebut merupakan cadangan kejujuran dan kepercayaan . Hubungan yang sukses dan sehat menjaga saldo yang tinggi dalam "rekening" mereka.

Penarikan dana dari rekening bank karena emosi, contohnya adalah penarikan diri, Perilaku negatif, seperti kritik, stonewalling, mengabaikan tawaran emosional, atau berbicara dengan nada menghina , merupakan penarikan dana emosional. Seiring waktu, tindakan-tindakan kecil yang berulang ini mengurangi rasa aman, kasih sayang, dan kepercayaan dalam hubungan.

Membangun rekening bank emosional dengan cara perhatikan hal-hal kecil, secara konsisten tunjukkan rasa hormat dan pertimbangan melalui gerakan-gerakan kecil . Interaksi mikro ini membangun budaya saling menghormati yang meningkatkan kolaborasi dan produktivitas. Tepati komitmen, tepati janji dan pertahankan konsistensi dalam pendekatan kepemimpinan.

Cara kerja rekening bank emosional adalah kita menyetor, menabung, dan ketika membutuhkannya nanti, kita menariknya. Rekening bank emosinal adalah rekening kepercayaan, bukan uang. Rekening ini didasarkan pada seberapa aman kita  merasa bersama orang lain.

Intinya, di teori ini, kita ditugaskan untuk memberikan tabungan positif sesering-seringnya kepada banyak orang yang ada di sekitar kita. Agar kita bisa lebih mudah dalam berinteraksi atau meminta sesuatu kepada seseorang tersebut.

"Semakin banyak tabungan emosi positif kita, semakin mudah kita untuk menyampaikan pesan/meminta sesuatu kepada orang lain "

Salah satu fondasi kunci hubungan yang kuat adalah kepercayaan. Untuk membangun kepercayaan, seseorang harus terus-menerus menyimpan kejujuran, kebaikan, cinta tanpa syarat, kesabaran, semua nilai-nilai penting yang memperkuat hubungan apa pun. Dengan demikian, kita membangun cadangan besar dalam rekening emosional.

Setiap kali bertemu seseorang, Rekening Bank Emosional langsung terbentuk. Hal ini terjadi secara tidak sadar, tetapi setiap tindakan dan sikap yang ditunjukkan ditafsirkan sebagai setoran atau penarikan. Karena membangun kepercayaan membutuhkan investasi berkelanjutan, kita perlu memperhatikan setoran yang kita buat (atau tidak buat) saat berinteraksi dengan orang lain.

Terbaru