Rubrik Power Of Mind Radar Bali : Mengubah Mindset yang Salah

Rubrik Power Of Mind Radar Bali : Mengubah Mindset yang Salah

Edisi Minggu, 18 Oktober 2020


Mind-set terdiri dari dua kata : Mind dan set. Kata "mind" berarti "sumber pikiran dan memori; pusat kesadaran yang menghasilkan pikiran, perasaan, ide, dan persepsi, dan menyimpan pengetahuan dan memory". Sedangkan kata "set" berarti " mendahulukan peningkatan kemampuan dalam suatu kegiatan, keadaan utuh/solid".

Mindset adalah pola pikir atau kebiasaan cara berpikir dalam suatu permasalahan yang ada. Yang mana pola pikir ini dibentuk dari beberapa belief (kepercayaan di dalam pikiran kita). Contohnya,  jika saya tidak makan nasi maka saya akan pusing, padahal sudah mengkonsumsi mie ataupun roti yang juga sama-sama mengandung karbohidrat. Meskipun salah tetapi apapun yang masuk akal bagi pikiran kita, itulah belief kita.

Mindset terbentuk karena kebiasaan. Kebiasaan adalah : “Pola perilaku yang diperoleh karena sering terjadi pengulangan atau paparan fisiologis yang menunjukkan dirinya dalam keteraturan atau peningkatan fasilitas kinerja” (Merriam-Webster). Sehingga bisa kita simpulkan bahwa, kebiasaan terbentuk hanya dengan pengulangan.

Apapun yang anda pikirkan dan lakukan berulang-ulang akan menjadi kebiasaan. Menurut University College London, dibutuhkan rata-rata 66 hari untuk membentuk kebiasaan baru. Hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan karena sifat manusia adalah cepat merasa nyaman.

Pikiran manusia selama lebih dari 500 tahun lebih telah berulang kali diprogram untuk berpikir dalam warna hitam dan putih. Ini artinya, kita diajarkan untuk percaya pada hal-hal yang biasa kita lakukan. Bukannya mempercayai bahwa kita memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berubah.

Mindset juga bisa terbentuk karena diberikan oleh orang yang kita panuti atau kita kagum-kagumi, sehingga membuat kita percaya, ataupun suatu pengalaman yang melibatkan emosional tinggi.

Jika ada mindset yang sudah terlanjur salah maka kita bisa mengubah dengan meng-install pikiran bawah sadar kita dengan hipnoterapi. Melakukan self hipno dengan afirmasi, yaitu sebuah cara membentuk mindset dengan mengulang-ulang sebuah kalimat agar tertanam ke dalam pikiran kita. Misalnya, setiap bangun pagi, Anda lihat cermin dan mengatakan ”Hari ini indah sekali, saya bersemangat sekali hari ini, saya ganteng atau cantik, saya percaya diri dan siap menghadapi hari ini dengan semua kemudahan.”

Karena jika kita menerapkan mindset yang salah itu adalah penjara pikiran yang tidak terlihat, dan seperti yang kita ketahui penjara yang tersulit adalah ada dalam pikiran kita.

Carol Dweck, profesor yang aktiF mengajar di Stanford University, California, Amerika mengatakan ada dua tipe orang ditinjau dari cara berpikir yaitu Growth Mindset adalah orang yang tidak mudah menyerah, dan selalu berfikir positif tentang kemampuan mereka dan mampu memperbaiki diri dengan melihat sisi kelemahannya dalam segala hal. Orang-orang yang selalu dinamis, innovatif dan creatif.

Sedangkan tipe kedua adalah Fixed Mindset adalah pribadi yang mudah menyerah, sering menyalahkan kelemahan diri sendiri dan selalu melihat sisi negatif dalam diri. Dan yang lebih parah lagi adalah selalu berpikir negatif jika mengalami kegagalan dalam segala hal dan mudah putus asa tanpa mau mencoba kembali serta menyalahkan takdir. 

Orang–orang seperti mereka menganggap kegagalan adalah akhir dari segalanya dan tidak bisa diperbaiki karena bagi mereka kemampuan seseorang selalu statis dan tidak bisa diubah.

So, apakah kita tetap membiarkan mindset yang salah atau mau mengubah untuk kebaikan hidup kita, karena kekuatan terbesar dalam hidup manusia adalah pikiran.