Rubrik Power Of Mind Radar Bali : Jangan Malu Untuk Menangis
Edisi Minggu, 11 Oktober 2020
Menangis adalah respons tubuh saat menghadapi emosi seperti sedih, frustasi, sampai gembira tak terhingga. Namun, banyak orang yang malu untuk menangis, karena mereka beranggapan, menangis adalah milik perempuan dan anak-anak saja, karena menangis menurut mereka adalah simbul kelemahan.
Tapi ternyata sebetulnya, menangis banyak manfaatnya untuk kita, salah satunya bisa untuk memperbaiki kesehatan fisik dan mental. Sangat disayangkan sebagian orang justru cenderung menahan diri mereka untuk tidak mengungkapkan apa yang sebenarnya mereka rasakan saat mengalami kesedihan.
Stephen Sideroff, assistant professor di department of psychiatry and biobehavioral sciences di University of California, Los Angeles, AS mengatakan bahwa ketidaksetujuan kita terhadap ekspresi emosional secara umum dan tangisan secara khusus dimulai sejak masa kanak-kanak. Karena sebagai anak-anak, kita sering diajarkan untuk mengendalikan emosi kita.
Kita diajarkan bahwa perasaan seperti marah atau sedih, seharusnya tidak kita ungkapkan. Sehingga akibatnya, saat tumbuh dewasa, kita secara bertahap belajar mengatur, bahkan menahan kesadaran perasaan kita.
Justru sejumlah ahli kesehatan mental menyarankan kita untuk sesekali menangis demi alasan kesehatan. Menahan perasaan adalah hal menyakitkan, perasaan itu punya energi. Ketika kita menahannya, itu mengganggu proses alami, dan menciptakan ketidakseimbangan karena kebutuhan tubuh untuk melepaskannya masih ada.
Jika kita sedih, terluka atau marah, kita harus menemukan sesuatu agar ketidakseimbangan itu dapat diselesaikan. Jika terus menahan emosi, kita justru bisa mengekspresikan perasaan yang tidak seimbang itu dengan cara negatif, seperti mencaci atau melakukan kekerasan pada keluarga atau teman kita.
Seperti halnya suka cita dan cinta bahwa pengekangan emosi dapat menghambat kemampuan kita untuk mengalami perasaan positif. Menangis adalah bagian penting perawatan diri dan mencintai diri, dan memberi manfaat bagi kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa.
Jika kita terbiasa menahan emosi, maka menangis akan membuat kita merasa cemas, malu, atau tidak nyaman. Maka yang harus kita lakukan adalah mengubah mindset tersebut agar dapat membantu secara bertahap mengatasi rasa tidak nyaman.
Menangis juga dapat membantu memahami apa yang penting bagi kita, terutama jika menangisi sesuatu yang membuat kita kesal, sehingga banyak orang merasa lebih lega dan nyaman setelah mereka menangis. Sebab, menangis memaksa kita untuk memperhatikan apa yang jadi pemicunya dan bekerja melalui emosi serta pikiran kita.
Seperti dikatakan para ahli bahwa perasaan yang belum diproses adalah jalan untuk menjadi depresi, maka dari itu menahan air mata bisa merugikan diri sendiri.
Maka jika tidak ingin mati rasa, kita perlu menggunakan mekanisme penyembuhan alami tubuh untuk keuntungan kita. Jadi bila perlu, menangislah.
Bahwa sesungguhnya menangis adalah bentuk pelepasan yang esensial dan sangat penting untuk memproses kehilangan, ketidakpastian, serta tekanan.
Jadi, jangan malu untuk menangis. Karena dengan menangis kita bisa sedikit melepaskan beban yang menghimpit di pikiran dan perasaan kita.