Rubrik Power of Mind Radar Bali : Gelombang Otak dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan
Edisi Minggu, 7 Maret 2021
Ditulis Oleh :
Santy Sastra (@santysastra)
Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI
Indonesia's Mindset Motivator
Gelombang otak memicu produksi hormon, sehingga manusia bisa merasakan kesedihan, kesenangan, kecemasan, keragu-raguan, ketenangan, hingga kedamaian. Gelombang otak bisa berubah karena pengaruh pikiran, perasaan, serta aktivitas sehari-hari.
Saat mengalami kejadian tertentu, otak bekerja mengirimkan gelombang pada sistem hormon sehingga menghasilkan hormon yang memicu kesenangan, kesedihan, ketenangan, kecemasan, keragu-raguan, atau bahkan kedamaian. Gelombang itu disebut sebagai gelombang otak.
Setiap individu memiliki empat jenis gelombang otak yang diyakini mewakili spektrum kesadaran manusia secara naluriah. Gelombang otak tersebut berubah sepanjang hari akibat pengaruh aktivitas, pikiran, serta perasaan masing-masing individu.
Gelombang Delta merupakan gelombang otak yang paling lambat. Rentang frekuensinya sangat rendah, berkisar 0,5-3 Hz. Gelombang ini terjadi saat tertidur pulas tanpa mimpi. Gelombang delta diyakini berperan dalam proses penyembuhan dan meningkatkan kualitas tidur.
Gelombang Tetha merupakan gelombang otak yang bekerja di alam bawah sadar manusia dan terjadi ketika manusia dalam keadaan tidur ringan namun hampir tertidur dalam posisi mengantuk, rentang gelombang ini berkisar 3-8 Hz.
Gelombang Alfa terjadi ketika otak berada dalam kondisi diam tapi tetap siaga, misalnya saat sedang melamun atau bermeditasi. Meski demikian, gelombang ini pun bisa muncul ketika melakukan latihan olahraga yang kita sukai. Rentang frekuensi gelombang ini berkisar 8-12 Hz.
Gelombang beta adalah saat dalam keadaan sadar, merasa waspada, fokus, tengah memecahkan suatu masalah maupun mengambil sebuah keputusan, gelombang beta akan mendominasi otak. Aktivitas gelombangnya yang cepat berkisar 12-30 Hz.
Terapi gelombang otak diyakini dapat mengatasi sejumlah gangguan kesehatan. Terobosan baru dalam dunia kesehatan ini merangsang otak untuk memunculkan frekuensi gelombang otak tertentu, yang dapat membuat Anda merasa lebih baik. Bahkan konon, terapi gelombang otak dapat dilakukan sehari-hari dan dapat terjadi tanpa disadari.
Setiap individu mengalami perubahan gelombang otak yang unik sesuai tingkat kesadaran masing-masing pola gelombang otak tersebut dapat menentukan keadaan psikis seseorang.
Terapi gelombang otak secara alami bisa juga didapatkan dengan menikmati ombak di tepi pantai, saat duduk di tepi pantai sembari menikmati deburan ombak, kita tengah mendengarkan rata-rata 10 bunyi per detiknya. Otak akan merespons aktivitas ini dengan memproduksi gelombang alfa pada frekuensi 10 Hz, sehingga mengalami ketenangan dan kedamaian.
Atau dengan mendengarkan musik instrumental relaksasi, ketika beristirahat sembari mendengarkan musik instrumental piano dengan 6 ketukan per detik, otak akan memproduksi gelombang theta, sehingga akan merasa rileks dan cenderung lebih kreatif.
Dengan mengetahui kondisi gelombang otak, kita juga bisa mengendalikan emosi psikis agar tidak meledak-ledak atau out of control, jika anda belum bisa memahami dengan baik tentang pentingnya gelombang otak, maka disarankan ke Hipnoterapist untuk hidup lebih nyaman dengan olah pikir yang terkendali dan psikis lebih sehat.