Rubrik Power of Mind Radar Bali : Cemburu Berlebihan Itu Berbahaya

Cemburu Berlebihan Itu Berbahaya - Rubrik Power of Mind - Santy Sastra - Radar Bali - Jawa Pos - Santy Sastra Public Speaking


Rubrik Power of Mind Radar Bali : Cemburu Berlebihan Itu Berbahaya

Edisi Minggu, 23 Mei 2021


Ditulis Oleh :

Santy Sastra (@santysastra)

Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI

Indonesia's Mindset Motivator


Cemburu sebenarnya baik dimiliki pada sebuah hubungan. Hanya saja, tidak berlebihan. Jika tidak, malah jadi membuat hubungan bermasalah dan berakhir kacau. 

Salah satu tanda bahwa kamu menyayangi pasangan adalah merasakan cemburu. Itu jadi pertanda bahwa kamu peduli dan tak ingin ada orang lain yang memilikinya.

Ada banyak pemicu seseorang jadi cemburu berlebihan. Mulai dari kecurigaan atas seseorang, sampai terlalu sibuk sampai kurang perhatian. Hal ini harus dicari tahu dahulu untuk kemudian bisa diselesaikan satu per satu. 

Posesif adalah rasa cemburu kelewat batas yang dibumbui dengan rasa insecure berlebihan. Dalam istilah lain, posesif disebut juga sebagai controlling behaviour atau perilaku suka mengatur berlebihan. Perilaku ini, seringkali dibungkus sebagai cara menunjukkan rasa sayang atau peduli terhadap pasangan.

Rasa cemburu berlebih tentu dapat membuat seseorang stres. Stres yang berlangsung dalam waktu lama dapat menyebabkan tekanan darah meningkat, sakit punggung, gangguan pencernaan, serta masih banyak lagi penyakit yang dapat mengancam kesehatan.

Ternyata, cemburu berlebihan bisa menjadi gejala seseorang mengidap gangguan jiwa yang disebut dengan sindrom Othello.

Itu sebabnya para ahli menyarankan agar seseorang yang cemburu mengendalikan perasaannya, Sindrom Othello adalah gangguan kejiwaan yang terjadi saat seseorang meyakini pasangannya tidak setia, meski tidak ada bukti kuat yang membuktikannya.

Kalimat 'cemburu tanda sayang' sebenarnya kurang tepat karena emosi cemburu sebenarnya diperlukan bukan sebagai tanda cinta melainkan sebagai salah satu cara memotivasi diri untuk berusaha mempertahankan hubungan yang dianggap penting.

Cobalah untuk berpikir positif, jangan terlalu fokus pada hubungan asmara saja apalagi berusaha mengakses sesuatu yang sifatnya pribadi. Hilangkan kebiasaan membandingkan diri kita  dengan orang lain, justru kita harus membangun rasa percaya dengan masuk ke lingkup pergaulannya. 

Ego manusia terkadang membuat rasa memiliki yang terlalu tinggi,  dan memliki kecerdasan emosi yang berimbang sehigga bisa bersikap realistis.

Cemburu itu adalah sebuah perasaan yang terkadang tak bisa dilogikakan, sejauh dalam bentuk wajar itu sah-sah saja tetapi jika sudah berkelebihan maka hubungan pertemanan, pacaran, ataupun suami-isteri itu sudah sangat mengganggu maka sebaiknya segera konsultasi kepada pakar mind.

Mungkin ada banyak data salah yang tersimpan didalam pikiran bawah sadar pada masa lalu sehingga perlu direfresh agar bisa berfikir normal. 

Apa yang telah terjadi saat kita didalam kandungan sejak 100 hari itu sangat tersimpan erat dalam gudang pikiran bawah sadar, jika saat dalam kandungan ibu memiliki psikis yang terganggu misalnya emosi yang labil, cemburu berlebih, kawatir berlebih ataupun ketakutan maupun mengalami kekerasan dll, maka dampak psikis tersebut menjadi masalah nantinya saat si anak lahir dan menjadi remaja.

Termasuk pola asuh dan factor lingkungan yang terjadi saat si anak sampai berusia 7 tahun, karena pada saat usia 0-7 tahun hanya Pikiran Bawah Sadar lah yang berfungsi yang akan membentuk karakter dan perilaku seseorang dan memiliki memori jangka panjang.

Jika anda mungkin merasakan hal tersebut diatas jangan tunda lagi untuk segera berkonsultasi dan mendapatkan solusi terapi yang tepat.