Rubrik Power of Mind Radar Bali : Jangan Membuat Keputusan Ketika Marah

Jangan Membuat Keputusan Ketika Marah - Radar Bali Jawa Pos - Santy Sastra Public Speaking

 Rubrik Power of Mind Radar Bali : Jangan Membuat Keputusan Ketika Marah

Edisi Minggu, 2 Mei 2021


Ditulis Oleh :

Santy Sastra (@santysastra)

Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI

Indonesia's Mindset Motivator


Dalam hidup kita selalu dihadapkan pada banyak pilihan. Kadang kala, pilihan itulah yang membawa dampak besar dalam diri kita atau bahkan masa depan kita. Pikiran pun seakan terus menimbang-nimbang mana yang harus diambil agar tak salah langkah.

Sayangnya, ada sebagian orang yang berakhir menyesal dengan keputusannya sendiri. Karena itulah penting untuk bersikap bijaksana saat mengambil keputusan. Pastikan untuk memperkirakan apa yang terjadi selanjutnya, sebelum mantap memutuskan sesuatu.

Ketika sedang marah, secara otomatis kepala dan hati panas. tidak bisa berpikir jernih. Yang dikedepankan tak lebih hanyalah emosi. Maka keputusan yang di ambilpun  pada saat sedang marah, biasanya keputusan yang tidak tepat. Terlampau tergesa – gesa,sehingga seringkali menimbulkan penyesalan  di kemudian hari.

Demikian juga saat sedang gembira, dunia rasanya lebih indah. Segala hal terasa menyenangkan hati, fokus diri hanya pada rasa yang melambung di hati. Maka janji yang di ucapkan pada waktu itu saat sedang gembira, biasanya hanya sekedar imbas dari rasa gembira yang meluap - luap. Sekedar berjanji, namun tidak begitu memperdulikan isi dari janji tersebut. Terlampau tergesa gesa mengiyakan janji, hingga seringkali menimbulkan sesal di akhir.

Jika memang keputusan harus diambil padahal hati sedang diserbu amarah. Jika memang janji harus di buat padahal hati sedang gembira. Ambilah jarak dan waktu, tidak perlu terlalu lama. Yang paling penting adalah menetralkan dulu perasaan di dada. Sehingga keputusan dan janji yang dibuat, bukan dominasi dari perasaan amarah atau gembira.

Bila sedang marah, cobalah menarik nafas sejenak dan cobalah berpikir sebelum mengambil keputusan. Janganlah keputusan diambil pada keadaan emosi. Lebih bijak bila  tidak melakukan apapun bila sedang marah. Karena keputusan yang salah yang dibuat saat sedang marah hanya akan menimbulkan penyesalan.

Cara mengatasi kemarahan, berlatihlah untuk menenangkan diri saat sedang marah. Diamlah sejenak sebelum bertindak. Ingatlah bahwa kemarahan tidak akan menyelesaikan apapun, justru akan menghancurkan diri Anda.

Jika sudah yakin dengan segala keputusan yang ada, maka kamu tidak perlu lagi menyesali apapun. Cukup serahkan semua pada Tuhan dan percaya bahwa kamu bisa melaluinya.

Selain mengakibatkan penyesalan di kemudian hari, kemarahan juga berdampak negative bagi kesehatan. Menurut hasil penelitian, kemarahan yang tidak terkendali meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, depresi, dan masalah pencernaan. Marah-marah juga bisa mengakibatkan sulit tidur, khawatir berlebihan, masalah kulit, dan stroke.

Demikian juga kondisi sebaliknya, menahan kemarahan juga bisa berbahaya. Kemarahan yang terus dipendam itu sama seperti penyakit yang pelan-pelan merusak tubuh manusia dari dalam. Kalau kita memendam kemarahan, masalah yang sama bisa terus muncul dan akhirnya kemarahan kita akan meledak.

Jadi cara yang paling bisa dilakukan adalah bagaimana kita bisa menerima kondisi apapun, menyadari hal baik maupun buruk yang terjadi. Karena yang abadi dalam hidup ini adalah Perubahan.

 Jika ternyata mengalami emosi marah yang terus meledak ada baiknya segera berkonsultasi dengan Hipnoterapis yang anda yakini, kemungkinan besar adalah pikiran bawah sadar anda perlu di re-install  untuk bisa berfikir jernih.