Rubrik Power of Mind Radar Bali : Turunkan Ego dengan Banyak Berteman

1 - Turunkan ego dengan banyak berteman - Rubrik Power of Mind - Santy Sastra - Radar Bali - Jawa Pos - Santy Sastra Public Speaking


Rubrik Power of Mind Radar Bali : Turunkan Ego dengan Banyak Berteman

Edisi Minggu, 5 Februari 2023


Ditulis Oleh :

Santy Sastra (@santysastra)

Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI

Indonesia's Mindset Motivator


Egois atau yang biasa dikenal dengan istilah egosentris merupakan pemusatan terhadap diri sendiri. Egois merupakan sifat manusia yang merasa bahwa diri sendiri adalah yang paling penting dan utama.

Egois adalah kecenderungan untuk memprioritaskan keinginan dan kebutuhan sendiri di atas kebutuhan dan keinginan orang lain.

Seseorang dengan sifat ini kerap bertindak berlebihan dengan caranya, semata-mata untuk menguntungkan diri sendiri, meski harus merugikan orang lain.

Sifat egois ini sendiri berasal dari paham egoisme yang dikenalkan di dalam dunia filsafat. Egoisme adalah pandangan bahwa seseorang bertindak dan harus bertindak untuk kepentingan dan keinginannya sendiri, dilakukan untuk memenuhi tujuan akhir setiap orang, yaitu kesejahteraannya.

Sifat egois itu sendiri sebenanya dimiliki oleh setiap orang. Hanya saja, beberapa orang mungkin memiliki tingkat egoisme yang tinggi dan berlebihan, yang justru dapat merugikan orang lain.

Pada tahap tertentu, keegoisan yang dilakukan masih dianggap normal. Ini biasanya dilakukan sebagai bentuk self love atau cara mencintai diri sendiri, seperti memenuhi kebutuhan  sendiri sebelum memberikan kepada orang lain, atau menolong dirinya sendiri terlebih dahulu saat terluka sebelum membantu orang lainnya.

Keegoisan bisa menjadi ciri dari tipe kepribadian yang patologis atau tidak wajar. Ini terjadi ketika seseorang memprioritaskan kebutuhan kecilnya di atas kebutuhan orang lain yang signifikan. Misalnya, seorang anak mencuri uang dari dompet ibunya untuk hanya membeli buku komik, padahal uang itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan mereka.

Dilansit dari Good Therapy, egoisme seseorang yang berlebihan juga bisa terkait dengan masalah kesehatan mental tertentu, seperti gangguan kepribadian.

Gangguan kepribadian narsistik dan antisosial yang menyebabkan seseorang begitu terpaku pada keinginannya sendiri, tanpa peduli pada kebutuhan orang lain.

Orang yang depresi pun kerap mengembangkan sifat ini. Sebagai contoh, ia begitu tenggelam dengan perasaan penderitaannya, sehingga seringkali tidak dapat mengasuh anak atau berkomunikasi dengan pasangannya.

Sikap egois muncul sebagian disebabkan oleh ketidak(ingin)tahuan kita pada situasi dan keadaan orang lain.

Bila terhenti pada keadaan diri sendiri, tanpa mau mencari tahu bagaimana keadaan orang lain, maka sikap egoislah yang muncul. Semakin sedikit yang diketahui, semakin diri merasa paling tahu  dan paling benar.

Tidak  ada orang yang suka berteman atau bekerjasama dengan orang yang bersifat egois. Turunkan ego dan dapatkan kemudahan dalam berinteraksi dengan orang lain

Kedewasaan seseorang  tampak pada sikap dan tindakannya yang tak egois, mengunggulkan diri sendiri, dan merasa benar sendiri.