Rubrik Power of Mind Radar Bali : Atasi Lupa dengan Latih Pikiran

3 - Atasi Lupa Dengan Latih Pikiran -  Rubrik Power of Mind - Santy Sastra - Radar Bali - Jawa Pos - Santy Sastra Public Speaking


Rubrik Power of Mind Radar Bali : Atasi Lupa dengan Latih Pikiran

Edisi Minggu, 19 Maret 2023


Ditulis Oleh :

Santy Sastra (@santysastra)

Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI

Indonesia's Mindset Motivator


LUPA menjadi kasus yang sering dialami oleh sebagian besar manusia di dunia. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai tua pun juga tak luput dari kata “lupa”. 

Menurut Gulo dan Reber, defisini lupa adalah kehilangan kemampuan untuk menyebutkan atau memproduksi kembali mengenai hal-hal yang sebelumnya telah dipelajari seseorang. 

Lupa dianggap sebagai bentuk ketidak mampuan dalam mengenal maupun mengingat sesuatu yang sebelumnya pernah dialami atau dipelajari. Sehingga lupa bukan merupakan kondisi dimana kehilangan informasi dan pengetahuan yang ada di dalam akal manusia.

Menurut Muhibbinsyah (1996), dalam psikologi pendidikan menjelaskan jika lupa merupakan hilangnya kemampuan dalam menyebutkan kembali atau memproduksi hal-hal yang sebelumnya sudah dipelajari  secara sederhana. 

Siapa pun pasti pernah mengalami lupa. Biasanya, hal ini kerap dialami ketika kelelahan, banyak pekerjaan, atau terlalu asyik melakukan hal lain. Sering lupa tidak hanya dialami oleh orang yang sudah berusia saja, tapi juga anak muda dan orang sehat pun dapat sering lupa.

Sering lupa tidak selalu menandakan penuaan. Terkadang, menjalani kehamilan juga bisa membuat perempuan jadi pelupa. 

Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang dapat membuat orang sering lupa  seperti kurang tidur, dapat memicu kecemasan dan menyebabkan perubahan mood sekaligus menurunkan kemampuan berkonsentrasi, sehingga menjadi salah satu penyebab utama sering lupa.

Konsumsi obat antidepresan, seperti paroxetine dan amitryptiline, juga obat antihistamin, seperti cimetidine, brompheniramine, atau chlorpheniramine, dapat memengaruhi daya ingat.

Gangguan emosi seperti kecemasan, depresi, atau stres dapat membuat sulit menerima informasi serta tidak mampu berkonsentrasi, sehingga menyebabkan sering lupa. Selain itu, juga dapat menyebabkan gangguan tidur yang akan menyebabkan terjadinya gangguan emosi atau penurunan kemampuan mengingat.

Beberapa penyakit, seperti tumor dan infeksi otak, penyumbatan pembuluh darah, gangguan pada hati ataupun ginjal, penyakit tiroid, serta cedera kepala, dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan dalam menerima, menyimpan dan mengolah informasi.

Konsumsi alkohol dapat mempengaruhi ingatan jangka pendek. Efek ini dapat terus ada bahkan setelah efek alkoholnya hilang. Itulah mengapa, orang sering lupa apa yang dilakukannya ketika mabuk.

Kekurangan vitamin B12 juga bisa menjadi penyebab sering lupa. Hal ini karena vitamin ini berperan penting dalam menjaga kesehatan sel saraf, termasuk yang berada di otak.

Penelitian menunjukkan bahwa kondisi kekurangan vitamin B12 berhubungan dengan berkurangnya kemampuan mengingat seseorang. Bahkan, kekurangan vitamin B12 yang berat dikatakan dapat menyebabkan amnesia.

Untuk mengetahui penyebab utama dari kondisi ini,  perlu memeriksakan diri ke dokter. Setelah mendapatkan pemeriksaan, umumnya dokter akan melakukan konseling, memberikan obat-obatan, ataupun perpaduan keduanya.

Penting juga untuk memperhatikan pola makan  sehat dan seimbang demi menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, serta mencegah timbulnya berbagai penyakit kronis.

Atau bisa juga ke hipnoterapi untuk mendapatkan healing lewat terapi pikiran bawah sadar yang harus diinstall agar pikiran kembali freah, bebas dari sampah pikiran masa lalu. 

Karena sebenarnya otot dan otak itu sama fungsinya, jika tidak dilatih maka akan mengendur dan berkurang fungsinya