Rubrik Power of Mind Radar Bali : Berhenti jadi People Pleaser

1 - Berhenti Jadi People Pleasure - Rubrik Power of Mind - Santy Sastra - Radar Bali - Jawa Pos - Santy Sastra Public Speaking


Rubrik Power of Mind Radar Bali : Berhenti jadi People Pleaser

Edisi Minggu, 3 September 2023


Ditulis Oleh :

Santy Sastra (@santysastra)

Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI

Indonesia's Mindset Motivator


People pleaser umumnya sering sekali berkata ‘iya’ ‘setuju’. Namun, sebenarnya tidak sependapat dengan orang tersebut.

People pleaser adalah orang-orang yang memprioritaskan orang lain dibanding dirinya sendiri, bahkan jika itu merugikan dirinya pun tidak masalah

Sikap people pleaser itu menjadi masalah karena akan berpengaruh pada kesehatan mental jika dilakukan dalam jangka waktu lama, karena seseorang mulai kehilangan jati dirinya.

Karena berfokus pada orang lain, seseorang akan mencoba untuk menyenangkan orang lain sampai tidak menjadi dirinya sendiri.

People Pleaser  mungkin memang baik, entah untuk mengedepankan kepentingan orang lain atau menjaga perasaan mereka. Namun, kebiasaan ini tidak baik untuk kesehatan mental.

Jangan mau terus-terusan menjadi seorang people pleaser, karena bukan tidak mungkin ke depannya orang di sekitar malah jadi terbiasa merendahkan diri .

Membantu orang lain adalah perilaku positif dan perlu dilakukan untuk hubungan yang lebih baik. Namun penting juga untuk mengetahui kemampuan diri sendiri dan berani berkata tidak jika  tidak bersedia membantu atau justru merugikan diri sendiri.

People pleaser dapat kehilangan jati dirinya karena terlampau sibuk mengurus orang lain dan apa yang orang tersebut inginkan. Akibatnya, people pleaser hanya tahu keinginan orang lain tapi tidak tahu apa yang dirinya sendiri inginkan.

Tanda yang paling terlihat dari people pleaser adalah sulit untuk mengatakan tidak atau menolak permintaan seseorang. People pleaser akan berusaha keras untuk melakukan hal yang diminta orang lain demi kebahagiaan orang tersebut.

Seorang  people pleaser  merasa dirinya lebih rendah kualitasnya dibanding orang lain. Karena tidak mengenali jati dirinya sendiri dan tidak dapat mengembangkan potensi dirinya, people pleaser jadi tidak mengetahui kualitas yang sebetulnya dia miliki.

Akibatnya, dia dapat sering merasa bahwa dirinya tidak sebagus atau sepintar orang lain, merasa dirinya lebih rendah dari orang lain, padahal belum tentu demikian. Tak jarang pula people pleaser jadi terlalu sering mengkritik dirinya sendiri karena perasaan inferior tersebut.

Bukan hanya tak menyenangkan, perasaan inferior yang dibarengi dengan kritik berlebih terhadap diri sendiri itu dapat mengakibatkan stres dan gangguan psikologis jika berlanjut.

Tidak dianjurkan untuk terus menjadi people pleaser. Soalnya, menjadi rawan untuk dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab karena sulit untuk menolak.

Menjadi people pleaser juga membuat tidak punya kendali penuh terhadap diri sendiri. Sehingga dalam waktu yang lama akan berdampak pada kualitas hidup saat ini dan kedepannya, karena hidup manusia dikendalikan oleh lingkungan.

Jika masih mengalami kesulitan untuk menghilangkan sifat people pleaser bahkan sudah sangat menganggu ketenangan jiwa dan relasi social, jangan ragu meminta bantuan pada tenaga ahli atau profesional untuk berkonsultasi. Silahkan hubungi hipnoterapis yang diyakini.