Rubrik Power of Mind Radar Bali : Raih Kebahagiaan dengan Vibrasi Positive
Edisi Minggu, 10 Maret 2024
Ditulis Oleh :
Santy Sastra (@santysastra)
Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI
Indonesia's Mindset Motivator
VIBRASI positif adalah energi positif yang dirasakan dan dipancarkan oleh seseorang atau lingkungan sekitarnya. Ini mencakup perasaan positif seperti sukacita, kasih sayang, harapan, dan keyakinan, serta pemikiran positif seperti optimisme, kepercayaan diri, dan keterbukaan.
Tingkat vibrasi pada seseorang bisa menjadi tinggi dan rendah. Keinginan akan hidup yang penuh sukacita akan menghasilkan vibrasi tinggi dan membantu seseorang dalam mewujudkannya.
Sebaliknya, perasaan benci, putus asa, hingga marah memiliki tingkat vibrasi paling rendah dan akan membawa seseorang dalam keterpurukan.
Meski terdengar sederhana, hukum vibrasi tersebut nyatanya harus dapat diaplikasikan dalam berbagai unsur kehidupan.
Kompleksnya hidup membuat implementasinya kadang jadi tak mudah. Hal itulah yang kemudian dibedah dengan mendetail tapi tetap sederhana dan relevan yang harus dipraktekkan setiap manusia.
Langkah pertama yang harus dicapai untuk bisa mulai mendapatkan manfaat dari hukum vibrasi ialah mengelola gaya hidup positif.
Caranya adalah dengan bergaul bersama orang berpikiran positif, mengubah bahasa tubuh, mengambil waktu jeda, mencari inspirasi, menjauhi drama, hingga menjalani gaya hidup sehat dan bermeditasi
Harus bisa memprioritaskan dan menerima diri sendiri. Itu merupakan tahapan penting yang sering dilupakan oleh banyak orang. Tak jarang seseorang terjebak dalam kesengsaraan karena terlalu sibuk memikirkan pendapat orang lain tentang dirinya.
Di era derasnya arus informasi dan media sosial saat ini, sangat sulit bagi seseorang untuk tak memikirkan pendapat orang lain. Tak sedikit pula di antara mereka yang akhirnya terpuruk akibat terlalu sibuk menciptakan citra diri sendiri yang sempurna di mata orang lain, bukan berdasarkan kebahagiaan dan kebutuhannya sendiri.
Meski terdengar egois, makna memprioritaskan diri sendiri jauh lebih luas dan positif. Memprioritaskan diri bukan berarti mengabaikan orang lain di sekitar kita dan hanya memedulikan kebahagiaan diri sendiri.Memprioritaskan diri sendiri ialah dengan mengenal dan memahami kebutuhan di kondisi diri. Tentu saja dengan menerapkan hukum vibrasi positif di baliknya.
Dengan demikian, setiap orang akan dapat dengan baik memilih apa yang terbaik dalam hidupnya. Di antaranya dalam memilih lingkar pertemanan, pasangan, bagaimana menghadapi keluarga, hingga orang-orang negatif yang ada di sekitarnya.
Tak kalah penting ialah bagaimana untuk bisa menghargai kecantikan fisik, juga bagaimana menghargai kecantikan batin dan keunikan yang dimiliki.
Setiap orang harus mencoba berdamai serta berpikir dan bertindak logis dalam menjalani berbagai tantangan dalam kehidupan. Termasuk dalam hal pekerjaan dan uang.
Tak mengherankan jika mengingat bagaimana kuatnya peran uang dalam kehidupan manusia. Kesuperioran uang sering disalahartikan sebagai satu-satunya jawaban atas segala masalah manusia dan satu-satunya jalan mencapai kebahagiaan.
Uang hanyalah energi, tidak baik juga tidak buruk, dan tak terbatas di semesta yang berlimpah tak terhingga ini. Hasilkan uang untuk membantumu, bukan untuk melengkapimu.