Rubrik Power of Mind Radar Bali : Memeluk Pohon Mengurangi Stres

2 - MEMELUK POHON MENGURANGI STRES -  Rubrik Power of Mind - Santy Sastra - Radar Bali - Jawa Pos - Santy Sastra Public Speaking


Rubrik Power of Mind Radar Bali : Memeluk Pohon Mengurangi Stres

Edisi Minggu, 11 Mei 2025


Ditulis Oleh :

Santy Sastra (@santysastra)

Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI

Indonesia's Mindset Motivator


STRES bisa dibilang sebagai masalah kesehatan mental yang cukup umum pada seseorang. Tekanan yang berat dalam kehidupan di berbagai aspek, seperti pekerjaan, hubungan percintaan, hingga relasi dengan lingkungan juga bisa menyebabkan stres.

Sering kali stres menyebabkan perasaan tidak nyaman, baik secara emosional maupun fisik. Mulai dari suasana hati yang berubah-ubah, frustrasi, mudah marah, pusing, mual, migrain, hingga masalah pencernaan seperti diare atau sembelit.

Ada seseorang yang mampu mengendalikan stresnya sehingga tidak terlalu berdampak pada aspek kehidupan lainnya. Namun, tidak sedikit orang yang mungkin kesulitan untuk mengendalikan atau meredakan stres pada dirinya.

Untuk mengatasi situasi tidak nyaman ini, ternyata kita bisa melawan stres lewat cara sederhana, salah satunya adalah menjalin hubungan baik dengan alam, seperti memeluk pohon misalnya.

Kehadiran pohon di dunia ini memberikan banyak manfaat bagi manusia, termasuk membersihkan udara, menyediakan oksigen, hingga menjadi sumber makanan dan obat-obatan. Tapi lebih dari itu, beraktivitas di dekat pohon hingga memeluknya ternyata juga baik untuk emosional dan kesehatan mental kita.

Memeluk pohon nyatanya juga bisa membuat orang merasa lebih rileks. Aktivitas memeluk pohon ini juga akan mendorong kita menjadi lebih dekat dengan alam, yang secara tidak langsung dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan yang menumpuk

Memeluk pohon bukan hanya cara penyembuhan pribadi, tetapi juga pengingat kuat tentang keterhubungan kita dengan alam. Praktik memeluk pohon mendorong kita untuk memandang pohon bukan hanya sebagai sumber daya yang dapat dieksploitasi, tetapi juga sebagai makhluk hidup yang menopang kehidupan di Bumi

Dr. Stone Kraushaar, Ph. D., seorang psikolog klinis yang dikenal sebagai The Hug Doctor menyarankan agar kita berpelukan (satu sama lain atau pohon) selama minimal 21 detik untuk mendapatkan manfaat dari peningkatan pelepasan oksitosin.

Selain merasa lebih rileks dan bahagia, memeluk pohon juga dapat mengurangi kadar stress. Penelitian yang dilakukan oleh University of Surrey di Inggris juga menunjukkan bahwa memeluk pohon dapat mengurangi hormon stres kortisol di dalam tubuh.

Penelitian yang terbit di jurnal ResearchGate pada tahun 2021 menyebut bahwa memeluk pohon dapat membantu tubuh untuk rileks, sehingga menimbulkan perasaan yang lebih tenang dari sebelumnya. Studi ini juga melaporkan bahwa memeluk pohon terbukti meningkatkan kadar hormon oksitosin, yaitu hormon yang berperan dalam pengendalian emosi positif, seperti perasaan sejahtera, tenang, dan bahagia.

Profesor di University of Surrey yang juga salah satu peneliti dalam studi tersebut, Dr. David Scholey mengungkap, memeluk pohon dapat mengatasi kecemasan dan depresi akibat stres. Aktivitas ini mampu mengurangi reaktivitas kardiovaskular sehingga menurunkan kemungkinan serangan jantung.

Kegiatan memeluk pohon ini juga tergolong sebagai ecowellness. Dengan menikmati alam bebas, juga dapat membantu mengatasi tantangan dengan lebih efektif, lebih kreatif, dan tetap sehat secara fisik. Penelitian telah menunjukkan bahwa hanya dengan melihat gambar alam dapat mencerahkan suasana hati dan membuat  merasa lebih baik. Jadi, tidak ada salahnya untuk memeluk pohon,