Rubrik Power of Mind Radar Bali : "Halo Effect" Dalam Menilai Seseorang

Rubrik Power of Mind Radar Bali : "Halo Effect" Dalam Menilai Seseorang, Santy Sastra Public Speaking


Rubrik Power of Mind Radar Bali : "Halo Effect" Dalam Menilai Seseorang

Edisi Minggu, 6 Juli 2025


Ditulis Oleh :

Santy Sastra (@santysastra)

Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI

Indonesia's Mindset Motivator


HALO  effect adalah kecenderungan seseorang dalam mengambil atau menarik kesimpulan atas sesuatu atau tentang seseorang berdasarkan satu faktor saja. Terkadang kesimpulan itu belum tentu benar dengan kenyataan karakter seseorang tersebut

Halo effect pada dasarnya memberikan pandangan bahwa seseorang yang menarik dalam hal fisiknya, maka akan sama pula dengan sifatnya. Contohnya seperti anggapan bahwa seorang selebriti pasti merupakan orang yang menarik dalam bergaul.

Halo effect ini menjadi hal yang lumrah terjadi. Misalkan ketika memandang orang atau rekan kerja berdasarkan penampilannya, maka akan dapat menilai kepribadian atau keterampilan mereka.

Menurut Edward Thorndike, seorang psikolog, apabila para pekerja berpikir bahwa kolega mereka adalah orang baik, maka mereka menilai dia lebih tinggi dan lebih pantas mendapatkan yang terbaik.

Halo effect bisa memberikan dampak buruk karena membuat otak berpikir dangkal hanya berdasarkan penampilan fisik, sehingga bisa menimbulkan masalah bila berkaitan dengan kondisi fisik seseorang.

Untuk itu, perlu ada cara mengatasinya yaitu dengan mencoba mempertahankan objektivitas secara sadar.

"Untuk mengurangi pengaruh bias kognitif, karena itu kita harus mengendalikan perasaan subjektif," jelas Krockow.

Menurutnya, dengan tetap bersikap sadar akan halo effect, maka kita akan berhenti untuk memandang seseorang dari hal luarnya saja. Terlebih lagi akan berpengaruh pada aspek lainnya, seperti dalam pekerjaan atau mencari pasangan.

Maka dari itu, halo effect juga terkadang dikenal sebagai “stereotip daya tarik fisik”, artinya penampilan fisik seringkali menjadi elemen utama yang memicu efek ini.

Seseorang yang dianggap menarik cenderung dinilai lebih tinggi pada sifat-sifat positif lainnya.Namun, efek ini tidak terbatas pada penilaian berdasarkan daya tarik fisik saja.

Hal lainnya yang juga mempengaruhi mencakup sifat-sifat seperti kebaikan hati atau keramahan, yang kemudian dapat mempengaruhi bagaimana kita melihat kecerdasan atau sifat positif lainnya pada seseorang.

Setelah mengetahui pengertian halo effect,  tentu akan mengetahui bahwa bias kognitif ini bisa berdampak pada kehidupan sehari hari. Seperti pada bidang ketenagakerjaan, pemasaran, hingga pendidikan. Bahkan cukup banyak psikolog yang telah meneliti dampak dari efek halo terhadap dunia pendidikan.

Penelitian  menemukan bahwa cukup banyak guru yang cenderung memperlakukan siswa dengan cara yang berbeda, karena persepsi mereka yang terjadi sebab halo effect. Sejumlah guru mempunyai harapan yang lebih baik, terhadap siswa yang mempunyai penampilan rapi dan menarik. Sehingga bisa dibilang bahwa dampak dari fenomena ini cukup signifikan.

Bahkan efeknya juga  terjadi ketika seseorang sedang melamar suatu pekerjaan. Karena dampaknya yang bisa menjadi negatif, sebaiknya halo effect ini sebisa mungkin diminimalisir. Caranya yaitu dengan tidak buru buru menilai karakter seseorang, serta mengedepankan cara pandang yang objektif atau berdasarkan fakta ketika menilai orang lain.