Rubrik Power of Mind Radar Bali : Rancang Masa Depan Dengan Mengenali Potensi Genetik Anak


Memberikan cinta dan kasih sayang harus dilakukan dengan tepat. Sentuhlah perasaannya sehingga si anak mengerti bahwa kedua orang tuanya mencintainya. Berikan perhatian untuknya. Namun, jangan berlebih karena hal ini bisa membuat anak menjadi manja dan tidak baik bagi perkembangannya.

Sebagai orang tua, kebanyakan dari kita tidak tega melihat anak menangis. Kita berusaha untuk membuatnya tidak menangis. Padahal, membiarkan akan kecewa merupakan pelajaran yang baik untuk perkembangan psikologisnya. “Semakin kita melindungi anak dari rasa kecewa, kekecewaan berikutnya di masa depan akan lebih berat baginya,” ucap Santy Sastra mengutip Fred G. Gorman, penulis buku How to Be a Happy parent In Spite of Your Children.

Kesuksesan anak adalah kesuksesan orang tua.

"Setiap anak memiliki potensi bawaan. Potensi ini akan mempengaruhi bakat alami, gaya belajar, komunikasi, pemilihan sekolah, hingga guru atau mentor pelatihan," Santy Sastra menyampaikan setiap manusia terlahir dengan potensi genetik dan akan ada satu potensi genetik yang lebih dominan. Potensi yang lebih dominan inilah yang akan menjadi ‘leader’ bagi potensi-potensi lainnya.

"Pengetahuan potensi genetik ini menjadi kebutuhan bagi orang tua dan guru agar mudah dalam mengarahkan dan menerapkan treatment yang sesuai bagi tumbuh kembang anak," lanjutnya.

Sementara itu, untuk membantu anak belajar, orang tua juga harus memanfaatkan pikiran bawah sadar. Pasalnya, karakter anak terbentuk dari pikiran bawah sadar yang terbentuk pada masa lalu. Ia mencontohkan banyak anak yang menjadi penakut saat dewasa karena dulu orang tuanya secara tidak sadar memberikan sugesti penakut.

"Setiap perkataan kita bisa terwujud. Karena itu harus berhati-hati. Apa yang kita ucapkan akan terekam di bawah sadar," tambahnya. Ia menjelaskan setiap perkataan merupakan sugesti terhadap pikiran. Maka, saat mendidik anak sangat penting bagi orang tua untuk mendukung dan memberikan sugesti positif agar anak-anak menjadi pribadi yang baik.

“Banyak sekali orang tua yang beranggapan bahwa esensi sukses itu didapat dari pikiran yang bersifat logika dan subjektif. Padahal dari kuantitas otak kita hanya 10% yang mendukung kesuksesan didapat dari pikiran sadar (logika, red). 90 persen ditentukan oleh pikiran bawah sadar,” bebernya.  

Dalam rangka merancang masa depan anak, Santy Sastra  membuka tes potensi genetik anak. Bagi orang tua yang belum menemukan potensi si kecil bisa mengikuti langsung Santy Sastra Public Speaking di Jalan Gatot Subroto VI/27 Kota Denpasar, Bali. Bagi masyarakat yang tertarik bergabung atau mengikuti pelatihan lainnya, bisa mengakses informasi lewat telepon: 0361 426782 -0811380675. (ken)