Rubrik Power of Mind Radar Bali : Konstruksi Pikiran Dibangun Melalui Imajinasi
Edisi Minggu, 15 Januari 2023
Ditulis Oleh :
Santy Sastra (@santysastra)
Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI
Indonesia's Mindset Motivator
WAKTU masih kanak-kanak, sering berimajinasi dengan berbagai permainan. Misalnya, berkhayal menjadi seorang nahkoda saat berada di atas kasur. Atau, berkhayal menjadi polisi yang mengejar penjahat saat memegang pistol air.
Berjalannya waktu, tumbuh dewasa dan imajinasi seakan luntur dari pikiran. Padahal, imajinasi adalah aspek penting untuk kesehatan dan telah terbukti secara ilmiah.
Riset dilakukan oleh peneliti dari CU Boulder and the Icahn School of Medicine dengan merekrut 68 peserta. Peneliti melatih peserta untuk mengasosiasikan suara tertentu dengan kejutan listrik yang tak nyaman.
Setelah asosiasi itu ditanamkan dalam otak peserta, periset kemudian membagi mereka dalam tiga kelompok. Kelompok pertama merupakan peserta yang terpapar kejutan listrik dan asosiasi suara yang sama. Kelompok kedua merupakan peserta yang diminta membayangkan suara di kepala mereka sendiri. Untuk kelompok terakhir, periset meminta mereka membayangkan suara yang lebih bahagia, seperti kicau burung atau hujan.
Selama percobaan, peneliti mengevaluasi tanggapan peserta melalui pemindaian otak dan sensor kulit. Hasilnya, usai kejutan listrik dihentikan dari asosiasi, dan peserta tak menghubungan suara dengan rasa sakit, mereka bisa melupakan ketakutan dalam diri.
Marianne Cumella Reddan, pemimpin riset, mengatakan penelitian ini adalah yang pertama kali menunjukkan bahwa membayangkan ancaman dapat benar-benar mengubah cara itu direfleksikan dalam otak, mengatakan imajinasi adalah "laboratorium kreatif" pikiran.
"Sebagai orang dewasa, imajinasi tidak selalu selaras dengan kenyataan, jadi kami mengabaikan elemen-elemen yang ada di luar sana," kata Silva. Meski imajinasi mungkin memudar dari waktu ke waktu, itu tidak sepenuhnya terhapus. Faktanya, Silva mengatakan melatih mindfulness secara teratur dapat membantu membangkitkan kembali imajinasi untuk menciptakan realitas yang lebih baik bagi diri sendiri.
Manusia dapat menggunakan imajinasi secara konstruktif untuk membentuk apa yang dipelajari otak dari pengalaman. Imajinasi dapat membantu untuk belajar mengalami hal-hal dalam dunia nyata dengan cara yang berbeda, termasuk hal-hal yang biasanya ditakutkan.
Ketakutan bisa datang dalam berbagai bentuk dan tingkat intensitas. Jika mengalami ketakutan kronis, sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya berbicara dengan Hipnoterapis.
Ini mungkin terjadi karena menderita fobia, yang merupakan kecemasan klinis. Gangguan ini dapat didiagnosis dan diobati dengan terapi dan, jika perlu, obat-obatan.
Ketakutan non-kronis, bisa saja menghantui diri sewaktu-waktu. Tapi, ini bisa diatasi dengan menyalurkan imajinasi. Imajinasi adalah di mana pikiran bawah sadar mulai membawa pikiran batin yang sebenarnya ke permukaan dan pikiran sadar.
Dengan membuka pikiran terhadap kemungkinan yang dapat terjadi, membiarkan imajinasi bangkit dan membuka diri terhadap keinginan dan kekhawatiran terdalam yang mungkin tidak sepenuhnya disadari. Itu bisa memengaruhi perilaku, khususnya kesehatan mental.
Itulah sebabnya imajinasi dapat menjadi alat yang sangat kuat, terutama jika tahu cara mengendalikannya. (*)