Rubrik Power of Mind Radar Bali : Detoks Mental, Membersihkan Sampah Pikiran

3 - Detoks Mental, Membersihkan Sampah Pikiran - Rubrik Power of Mind - Santy Sastra - Radar Bali - Jawa Pos - Santy Sastra Public Speaking


Rubrik Power of Mind Radar Bali : Detoks Mental, Membersihkan Sampah Pikiran

Edisi Minggu, 24 Desember 2023


Ditulis Oleh :

Santy Sastra (@santysastra)

Putu Suprapti Santy Sastra, SH., CHt., CI

Indonesia's Mindset Motivator


BERTAHUN - tahun lamanya, begitu banyak sampah dalam pikiran, beban dan masalah dari masa lalu dan hidup yang terus ditimbun di pikiran manusia.

Begitu juga pikiran yang berisi emosi menyakitkan, kebencian, kemarahan, dendam, dengki, iri. Belum lagi informasi-informasi salah yang mungkin tanpa sadar, tidak diseleksi dan terus tertanam di benak pikiran.

Akibatnya, hidup menjadi berat tertatih karena beban itu. Itulah sebabnya, sama seperti tubuh, mental dan pikiran secara berkala perlu dibersihkan. Diisi dengan informasi yang baik dan mengikhlaskan pikiran yang negatif itu berlalu dari hidup .

Dengan kata lain, manusia perlu melakukan detoks mental. Makna Detoks Mental  berarti membatasi diri dari pikiran yang memicu perasaan yang cenderung negatif.

Pikiran itu diganti dengan yang lain  mampu membawa diri kepada perasaan tenang, damai dan bahagia. Detoks mental intinya adalah membatasi yang negatif. Lantas, mengganti dengan yang positif.

Dari tahun ke tahun  manusia menyimpan banyak sekali sampah. Berawal sampah dari masa lalu. Contohnya adalah kejadian yang terjadi di masa lalu, tapi masih terbawa sampai sekarang. Misalkan saja, mungkin  pernah berbuat kesalahan ataupun mengalami kegagalan. Akibatnya, rasa bersalah hingga perasaan malu itu terus  terbawa dalam pikiran hingga sekarang.

Sampah lainnya bisa berupa sampah yang berisi kata-kata atau ucapan orang lain yang pernah diterima yang sulit dimaafkan hingga sekarang. Celakanya, di kepala  terus memutar kejadian dan peristiwa hingga detail-detailnya. Akibatnya,  terus menyimpan kebencian dan kemarahan kepada orang tersebut.

Sampah lainnya bisa berupa berita atau informasi yang tidak tahu kebenarannya, namun terus-menerus menciptakan perasaan jengkel, marah bahkan benci. Dengan kata lain,  masih terus menyimpan dalam pikiran , sampah-sampah informasi yang tidak kita cek kebenarannya itu. Tapi ujung-ujungnya, menjadi percaya dengan informasi ‘sampah’ itu dan terus menyakininya. Akibatnya, justru yang muncul adalah perasaan marah, benci dan dendam yang tak berkesudahan.

Latihan Melakukan Detoks Mental Pada masa depresi dunia sekitar 1929 hingga 1939, muncullah seorang inspirator bernama Emmet Fox yang telah menganjurkan orang untuk melakukan detoks mental, agar dunia bisa menjadi lebih baik.

Saat itu, kondisi dunia begitu kritis dan dipenuhi dengan rasa frustasi dan depresi, sesuai dengan sebutan dunia pada masa itu.

Dalam prinsipnya, detoks mental yang disarankan sebenarnya mencakup tiga hal penting. Pertama, komitlah dalam harian, lantas mingguan hingga bulanan, untuk membatasi dari pikiran-pikiran negatif yang justru bisa semakin merusak bahkan memperburuk hidupmu. Kedua, tatkala  mulai merasakan ataupun mulai memikirkan hal-hal yang negatif, katakanlah ‘stop’ pada dirimu. Prinsip ketiga adalah memasukkan lebih banyak lagi hal-hal yang positif ke dalam pikiran, daripada yang biasa dilakukan.

Detoks mental sebenarnya bisa dibantu dengan memasukkan hal yang baik lewat bacaan yang positif. Ataupun, bisa pula melalui training ataupun dengan menonton hal-hal yang memberi motivasi dan inspirasi positif.

Selain itu, tentunya, dengan merefleksikan diri, bermeditasi, serta mengingat hal-hal yang membuat hidup sangat terganggu saat ini, serta belajar untuk melepaskan, memaafkan serta mengikhlaskannya ataupun bisa langsung ke hipnoterapis yang bisa membantu untuk membuang sampah pikiran masa lalu dengan proses hipnoterapi.